CSE

Loading

Sabtu, 11 Januari 2014

hipertensi dalam kehamilan

BAB I
PENDAHULUAN

Kehamilan dengan hipertensi ialah keadaan hipertensi yang diimbas oleh kehamilan. Istilah ini diadopsi oleh “The American College of Obstetrician and Gynecologist” untuk mengganti istilah preeklampsia dan eklampsia. Sindrom ini terdiri atas trias: yaitu hipertensi, proteinuria, dan edema. Hipertensi jenis ini lazim menjangkiti primigravida (kehamilan minggu XX) berusia antara 20-35 tahun yang berasal dari lapisan social ekonomi tingkat bawah, dan menderita malnutrisi. Badan Kesehatan dunia memperkirakan ada 8% (eklamsia) dan 4% (hipertensi) dari 21 kasus penyebab kematian (selain abortus) yang ada.
Seorang wanita hamil boleh dicurigai menderita hipertensi kehamilan, jika yang bersangkutan sering mengeluh pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas (ulu hati), nafsu makan lenyap, rasa mual, dan muntah. Tanda yang mudah diperiksa alah pertambahan berat badan secara progresif (. 3kg tiap minggu). Sehingga perlu adanya penyusunan menu dan trik  khusus untuk menanggulangi masalah tersebut seperti Diet Rendah Garam karena nutrisi mempunyai peranan penting dalam upaya pencegahan dan penyembuhan hipertensi maupun komplikasi lain saat kehamilan.


Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan sedikit informasi tentang hipertensi dan diet untuk menanggulangi masalah hipertensi. Selain itu makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dan refrensi untuk menyusun menu bagi penderita hipertensi khususnya ibu hamil. Sehingga dapat membantu dalam mengatasi masalah nutrisi bagi penderita hipertensi khususnya bagi ibu hamil.







BAB II
PEMBAHASAN

  1. I.                   INFORMASI TENTANG HIPERTENSI
Sampai sekarang penyakit hipertensi dalam kehamilan (HDK) masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat dipecahkan dengan tuntas. HDK adalah salah satu dari trias
penyebab utama kematian ibu di camping perdarahan dan infeksi. Penanganan kasus HDK atau Gestosis atau EPH Gestosis masih tetap merupakan kontroversi karena sampai saat ini etiologi dan patofisiologi penyakit HDK masih belum jelas diketahui, sehingga penanganan yang definitif belum mungkin dijalankan dengan sempurna. Hanya tenninasi kehamilan yang dapat di-
anggap sebagai terapi yang definitif.
HDK adalah komplikasi kehamilan setelah kehamilan 20 minggu yang ditandai dengan timbulnya hipertensi, disertai salah satu dari : edema, proteinuria, atai – edua-duanya. Klasifikasinya sebagai berikut :
  1. HDK sebagai penyulit yang berhubungan langsung dengan kehamilan :
    1. 1)Pre-eklamsia
    2. 2)Eklamsia
    3. HDK sebagai penyulit yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan :
      1. Hipertensi kronik.
      2. Pre-eklamsia/eklamsiapadahipertensikronik/superimposed.
      3. 4.      Transient hypertension.
      4. 5.      HDK yang tidak dapat dikiasifikasikan.

  1. a.      Definisi dan Kriteria
  2. Hipertensi ialah :
a)  Bila tekanan darah sistolik 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >_ 90 mmHg.
b)  Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg.
c)  Kenaikan tekanan darah diastolik  15 mmHg. Untuk mengukur tekanan darah yang pertama dilakukan dua kali setelah istirahat duduk 10 menit. Pengukuran tekanan darah ini harus dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dengan selang waktu 6 jam dan ibu dalam keadaan istirahat.
  1. Pre-eklamsia
Ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema akibat kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblas.
  1. Eklamsia
ialah timbulnya kejang pada penderita pre-eklamsia yang disusul dengan koma. Kejang ini bukan akibat dari kelainan neurologik. 
  1. Hipertensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang ditemukanpada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, atau hipertensi yang menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
  1. Superimposed pre-eklamsia/eklamsia
Ialah timbulnya pre-eklamsia atau eklamsia pada hipertensi kronik.
  1. Transient hypertension
lalah hipertensi dalam kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya normal sebelum hamil dan tidak mempunyai gejala-gejala hipertensi kronik atau pre-eklamsia atau eklamsia.  Gejala ini akan hilang setelah 10 hari pasca persalinan.
  1. b.      Etiologi
Faktor predisposisi :
1)      Primigravida atau nullipara, terutama pada umur reproduksi ekstrem, yaitu remaja dan umur 35 tahun ke atas.
2)      Multigravida dengan kondisi klinis :
a) Kehamilan ganda dan hidrops fetalis.
b) Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial kronik dan diabetes mellitus.
c) Penyakit-penyakit ginjal.
3)      Hiperplasentosis : Molahidatidosa,kehamilan ganda, hi drops fetalis, bay i besar, diabetes mellitus.
4)      Riwayat keluarga pernah pre-eklamsia atau eklamsia.
5)      Obesitas dan hidramnion.
6)      Gizi yang kurang dan anemi.
7)      Kasus-kasus dengan kadar asam urat yang tinggi, defisiensi kalsium, defisiensi asam lemak tidak jenuh, kurang antioksidans.

  1. c.       Patogenesis
Belum diketahui dengan pasti. Proses iskemik uteroplasenter menyebabkan vasospasmus arteriole/kapiler secara umum sehingga menimbulkan kelainan patologis pada organ-organ vital.
  1. 1.      Pre-Eklamsia Ringan
Kriteria :
1)      Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan darah sistolik naik > 30 mmHg atau kenaikan tekanan darah diastolik > 15 mmHg tetapi < 160/110 mmHg.
2)      Edema
3)      Proteinuria, setelah kehamilan 20 minggu.
  1. 2.      Pre-Eklamsia Berat
Kriteria :
1)    Tekanan darah 160/110 mmHg.
2)    Proteinuria lebih 5 gram/24 jam atau kualitatif 3+/4+.
3)    Oliguria 500 ml/24 jam.
4)    Nyeri kepala frontal atau gangguan penglihatan.
5)    Nyeri epigastrium.
6)    Edema paru atau sianosis.
7)    Pertumbuhan janin intrauterin yang terlambat (IUFGR).
8)    HELLP syndrome (H = Hemolysis; EL = Elevated Liver enzymes; LP = Low Platelet counts).

  1. 3.      Eklamsia
Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma. Sebelumnya wanita tadi menunjukkan gejala-gejala pre-eklamsia (kejang-kejang timbul bukan akibat kelainan neu- rologik).

  1. 4.      Hipertensi Kronik Dalam Kehamilan
Adanya hipertensi yang persisten oleh sebab apapun juga yang ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau hipertensi persisten setelah 6 minggu pasca persalinan. Diagnosis klinik Diagnosis hipertensi kronik pada kehamilan ditegakkan berdasarkan gejala-gejala sebagai berikut :
a)   Adanya riwayat hipertensi sebelum kehamilan atau didapatkan hipertensi pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
b)   Ditemukan kelainan organik, misalnya : pembesaran jantung, kelainan ginjal, dan sebagainya.
c)   Umur ibu di atas 30 tahun dan umumnya multigravida.
d)   Bila terjadi superimposed preeclampsia, maka didapatkan : tekanan darah sistolik lebih dari 200 mmHg adanya perubahan-perubahan pada pembuluh darah retin berupa eksudasi, perdarahan, dan penyempitan.
e)   Retensi air dan natrium tidak menonjol. Jarang didapatkan edema dan proteinuria.
f)   Hipertensi masih temp didapatkan sampai 6 bulan pasca persalinan.

  1. Komplikasi
Gagal ginjal, gagal jantung, edema paru-paru, kelainan pembekuan darah, perdarahan otak, kematian janin.

  1. II.                UPAYA PENANGGULANGAN

  1. A.    DIET RENDAH GARAM
    1. a.      Pengertian
Yang dimaksud dengan garam dalam Diet Rendah Garam adalah garam natrium seperti yang terdapat ddi dalm garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono sodium glutamate). Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular tubuh yang mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam tubuh, serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga terdapat keseimbangan.
            Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (ekuivalen dengan 2400 mg)
            Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau asites, dan hipertensi. Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, dekomsio kordis, toksemia pada kehamilan dan hipertensi esensial dapat menyebabkan gejala edema atau asites, dan hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam natrium perlu dibatasi.

  1. b.      Tujuan Diet
Tujuan Diet  Garam Rendah adalah membantu menghilangkan retensi  garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi

  1. c.       Syarat Diet Rendah Garam:
  2. Cukup energi, protein, mineral dan vitamin.
  3. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
  4. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan hipertensi.

  1. d.      Macam Diet dan Indikasi Pemberian
Diet Garam rendah diberikan kepada pasien denan edema, asites atau hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit dekompensasio kordis, serosis hati, penyakit ginjal tertentu, toxemia pada kehamilan, dan hipertensi esensial. Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan berbagai Diet Rendah Garam.
a)      Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)
Diet Rendah Garam I diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan Hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur . Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya misalnya   daun seledri (96 mg/100 gr bahan makanan), pisang (18 gr bahan makanan).
b)     Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
Diet rendah garam II diberikan kepada pasien dengan edema, acites, dan hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I. Pada pengolahan makananya boleh menggunakan setengah sendok teh garam dapur (2gr).  Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya, misalnya roti bakar (700 mg/100gr  bahan makanan), susu asam bubuk (600 mg/ 100 gr bahan makanan), biskuit  (500mg/100gr bahan makanan), kue-kue (250mg/100gr bahan makanan), roti cokelat (500mg/100gr bahan makanan), ayam (100mg/100gr bahan makannan), daging bebek (200mg/100gr bahan makana), putih telur bebek( 228mg/100gr), susu skim bubuk (470mg/100gr bahan makanan).
c)      Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na)
Diet rendah garam III diberikan kepada pasien dengan edema dan hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari samadengan diet rendah garam I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan I sdt (4gr) garam dapur. Contoh pengaturan makanannya; keju  (1200 mg/100gr makanan), sosis (1000 mg/ 100gr bahan makanan), lemak babi (1500 mg/100 gr bahan makanan), garam (38758 mg/100 gr bahan makanan).

  1. e.       Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan
Berat(gr)
Takaran
Beras
Daging
Telur Ayam
Tempe
Kacang Hijau
Sayuran
Buah
Minyak
Gula Pasir
300
100
50
100
25
200
200
25
25
5 gls nasi
2 ptg sdg
1 butir
4 ptg sdg
2 ½ sdm
2 gelas
2 ptg sdg papaya
2 ½ sdm
2 ½ sdm

  1. f.       Nilai Gizi
Energi                    2230 kkal
Protein                   75 gr
Lemak                   53 gr
Karbohidrat           365 gr
Kalsium                 500 mg
Besi                       24 mg
Tiamin                   1,2 mg
Vitamin                 87mg
Natrium                 305 mg

  1. g.      Pembagian Bahan Makanan Sehari
  2. 1.      Pagi
Beras 70 gr                  1 gelas nasi
Telur 50 gr                   1 btr
Sayuran 50 gr              ½ gelas
Minyak 5 gr                 ½ sdm
Gula Pasir 10 gr          1 sdm
  1. 2.      Pukul 10.00
Kacang hijau 25 gr      2 ½ sdm
Gula Pasir 15 gr          1 ½ sdm
  1. 3.      Siang dan Sore
Beras 140 gr                2 gelas nasi
Daging 50 gr               1 potong sedang
Tempe50 gr                2 potong sedang
Sayuran 75 gr              ¾ gelas
Buah 100gr                 1 potong sedang papaya
Minyak 10 gr               1 sdm

  1. h.      Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sunber karbohidrat

Beras, kentang, singkong, terigu, tapioca, hongkue, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut diatas tanpa garam dapur dan soda seperti : macaroni, mie, bihun, roti, biskuit, kue kering.

Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur, baking powder dan soda.


Sumber protein hewani,

Daging dan ikan maksimal 100 gr sehari, telur maksimal 1 butir sehari.

Otak, dinjal, lidah, sardine, daging, ikan, susu, dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin dan telur pindang.

Sumber protein nabati.

Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam dapur.

Keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan matrium.

Sayuran.

Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoate.

Sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan dan acar.

Buah-buahan.

Semua buah-buahan segar, buah yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoate.

Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng.

Lemak.

Minyak goring, margarine dan mentega tanpa garam.

Margarine dan mentega biasa.

Minuman.

The dan kopi.

Minuman ringan.

Bumbu.
Semua bumbu-bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan untuk diet rendah garam II dan III

Garam dapur untuk diet rendah garam I, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu yang mengandung garam dapur seperti kecap, terasi, magi, tomato kecap,petis, tauco.

  1. i.        Contoh Menu Sehari
Pagi                       Nasi
Telur dadar
Tumis kacang panjang

Pukul 10.00          Bubur kacang hijau

Siang                     Nasi
Ikan acar kuning
Tahu bacem
Sayur lodeh
Papaya

Malam                  Nasi
Daging pesmol
Keripiktempe
Cah sayuran
Pisang

  1. B.     DIET PREEKLAMSI
    1. a.      Gambaran umum
Preeklamsia murupakan sindrom yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu ke-20 dengan tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat karena edema, mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oligouria, gelisan dan kesadaran menurun. Cirri khas diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein.

  1. b.      Tujuan Diet :
    1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
    2. Muncapai dan mempertahankan tekanan darah normal
    3. Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
    4. Mencapai keseimbangan nitrogen
    5. Menjaga agar penambahan berat badab tidak melebihi normal
    6. Mengurangi atau mencegah timbulnya factor risiko lain  atau penyakit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan

  1. c.       Syarat Diet :
    1. Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
    2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu.
    3. Protein tinggi (1 ½ – 2 gr/kg berat badan).
    4. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
    5. Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebingg tinggi.
    6. Mineral cukup terutama kalium dan kalsium.
    7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
    8. Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oligouria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urine, muntah, keringat, dan pernapasan.

  1. d.      Macam Diet dan Indikasi Pemberian
    1. 1.      Diet Preeklamsi I
      Diet preeklamsi I diberikan pada pasien dengan preeklamsi berat. Makanan diberikkan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan sari buah. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangan diberikan secara parenteral. Makanan ini kurang energy dan zat gizi, karena itu hanya diberikan selama 1-2 hari.
  1. 2.      Diet Preeklamsi II
      Diet preeklamsi II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet preeklamsi I atau kepada pasien preeklamsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendahgaramI.makanan ini cukup energy dan gizi lainnya.
  1. 3.      Diet Preeklamsi III
Diet preeklamsi III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet preeklamsi II atau kepada pasien dengan preeklamsi ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan iini cukup semua zat gizi. Jumlah energy harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg setiap bulan.

  1. e.       Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan
Diet Preeklamsia I
Diet Preeklamsia II
Diet Preeklamsia III
Berat (gr)
urt
Berat (gr)
urt
Berat (gr)
Urt
Beras
Telur
Daging
Tempe
Sayuran
Sari buah/
buah

Gula pasir
Minyak
nabati
Susu Bubuk
-
-
-
-
-
1000


80
-

75
-
-
-
-
-
15


8 sdm
-

15 sdm
150
50
100
50
200
400


30
15

25
3 gls tim
1 butir
2 ptg sdg
2 ptg sdg
2 gls
4 ptg sdg
pepaya

3 sdm
1 ½ sdm

5 sdm
200
50
100
100
200
400


30
25

50
4 gls tim
1 butir
2ptg sdg
4 ptg sdg
2 gls
4 ptg sdg
Papaya

3 sdm
2 ½ sdm

10 sdm
Susu khusus ibu hamil bila diberikan susu biasa energi hanya sebagian yang terpenuhi.  


  1. f.       Nilai gizi

Diet   Preeklamsia I
Diet Preeklamsia II
Diet Preeklamsia III
Energi (kkal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat
(gram)
Kalsium
(gram)
Besi (gram)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin C (mg)
Natrium (mg)
1032
20
19
211

600

6,9
750
0,5
2,46
228
1604
56
44
261

500

17,3
2796
0,8
212
248

2128
80
63
305

800

24,2
3035
1
213
403


  1. g.      Pembagian Bahan Makanan Sehari
  2. 1.      Diet Preeklamsia I
Pukul 06.00                       teh                   1 gelas

Pukul 08.00                       sari tomat        1 gelas
                                          susu                 1 gelas

Pukul 10.00                       sari jeruk          1 gelas

Pukul 13.00                       sari alpukat      1 gelas
                                          susu                 1 gelas

Pukul 16.00                       sari tomat        1 gelas
                                          Susu                1 gelas

Pukul 18.00                       sari papaya      1 gelas
                                          sari jeruk          1 gelas

Pukul 20.00                       teh                   1 gelas
                                          Susu                1 gelas

  1. 2.      Diet preeklamsia II & III
Waktu
Bahan Makanan
Diet Preeklamsi II
Diet Preeklamsi III
Berat (g)
urt
Berat (g)
urt
Pagi
Beras
Telur ayam
Sayuran
Minyak
Susu bubuk
Gula pasir
50
50
50
5
25
10
1 gls tim
1 btr
½ gelas
½ sdm
5 sdm
1 sdm
50
50
50
5
25
10
1 gls tim
1 btr
½ gelas
½ sdm
5 sdm
1 sdm
10.00
Buah

Gula pasir
100

10
1ptg 
papaya
1 sdm
100

10
1ptg
papaya
1 sdm
Siang






Beras
Daging
Tahu
Sayur
Buah

Minyak
50
50
50
75
100

5
1 gls tim
1 ptg sdg
½ bh bsr
¾ gelas
1ptg
papaya
½ sdm
75
50
100
75
100

10
1 ½ gls tim
1 ptg sdg
1 bh bsr
¾ gelas
1 ptg sdg
papaya
1 sdm

16.00

Buah

Gula Pasir
Susu bubuk


100

10
-


1 ptg
pepaya
1 sdm
-

100

10
25


Ptg
pepaya
1 sdm
5 sdm

Malam
Beras
Ikan
Tempe
Sayuran
Buah

Minyak
50
50
25
75
100

5
1 gls tim
1ptg sdg
1 ptg sdg
¾ gls
1ptg
pepaya
½ sdm
75
50
50
75
100

10
1 ½ gls tim
1 ptg sdg
2 ptg sdg
¾ gls
1 ptg sdg
papaya
1 sdm


  1. h.      Contoh Menu Sehari
Diet Preeklamsi II
Pagi                    Nasi Tim
Telur Ceplok
Tumis kacang panjang taoge
Susu

Pukul 10.00        Selada buah

Siang                  Nasi Tim
Daging bumbu terik
Tempebacem
Pisang

Pukul 16.00        Jeruk

Malam                Nasi tim
Ikan bumbu kuning
Gadon tahu
Jeruk
Teh










BAB III
PENUTUP

  1. Hipertensi, preeklamsi dan eklamsi termasuk salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu hamil diIndonesia.
  2. Nutrisi (gizi) memegang peranan penting dalam upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit. Sehingga untuk masalah Hipertensi dan komplikasi kehamilan yang lain perlu adanya pengaturan dan penyusunan menu yang baik (baik kualitas maupun kuantitasnya).
  3. Diet Rendah Garam (garam Na) sangat penting bagi penderita Hipertensi khususnya bagi ibu hamil.





















DAFTAR PUSTAKA

Almastar, Sunita. Penuntun Diet. 2006.Jakarta : Gramedia.
Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. 2007.Jakarta : EGC
Francin Paath, Erna, dkk. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. 2005.Jakarta: EGC

Manfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh Manfaat Madu - Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang manfaat madu bagi kesehatan tubuh, tentu saja anda-anda sekalian ada yang sangat jarang mengkonsumsi atau pun menggunakan madu karena anda kurang tau apa manfaat yang dapat dihasilkan oleh madu. ok..dibawah ini saya akan menuliskan artikel tentang Manfaat Madu Bagi kesehatan Tubuh kita dan kegunaan apa aja yang bisa didapatkan. Manfaat Madu Bagi Kesehatan TubuhManfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh Madu sangat baik untuk kesehatan selain itu madu juga banyak digunakan untuk pelengkap bahan kuliner. Bagi anda sekalian yang mempunyai jerawat anda juga dapat menggunakan madu untuk menghilangkan jerawat anda. Madu merupakan cairan yang dihasilkan oleh lebah yang menghisap sari dari bunga, cairan yang dihasilkan lebah ini kental dan berasa manis, madu ini merupakan hasil fragmentasi yang diletakan dalam sel dalam sela-sela dinding sarang tawon. Dibawah ini anda dapat melihat sendiri Manfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh anda dari mengkonsumsi madu : Manfaat Madu Bagi Kesehatan Pencegah terhadap Penyakit Jantung dan Kanker - Polifenol merupakan sejenis antidiosidan yang diperuntukan untuk membantu dalam melindungi sel-sel dari kerusakan akibat dari radikal bebas, dalam hal ini sangat berpengaruh dalam mencegah penyakit Jantung dan kanker ini. Madu memiliki kandungan zat polifenol yang dimana apabila kita mengkonsumsinya maka sangat baik untuk kesehatan kita dan mencegah penyakit berbahaya ini. Memperlancar Sistem Pencernaan - Madu juga diyakini dapat meningkatkan mikroflora dalam usus dalam studi terbaru. Mikroflora sangat berperan penting untuk memperlancar sistem pencernaan didalam tubuh kita. Mengobati luka - Madu juga mengandung zat Hidrogen peroksida, dan ternyata zat ini dapat mengatasi beberapa penyakit kulit contoh luka pada kulit yang diakibatkan karena terbakar. Untuk mengobati luka ini anda hanya cukup mengolesikan madu pada kulit anda yang mengalamu luka bakar, atau pun pada luka lain pada kulit anda. Mengobati jerawat - Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, jenis dari madu Manuka dan Kanuka terbukti efektif untuk mengobati acne vulgaris, Yaitu dimana kondisi kulit yang terjadi atau diakibatkan oleh adanya peradangan atau infeksi pada folikel bagian wajah, punggung ataupun dada. Mengobati gigitan nyamuk - Madu juga mengandung sifat anti peradangan atau anti inflamasi yang berfungsi untuk mengurangi rasa gatal dan iritasi yang diakibat oleh gigitan nyamuk. Gangguan Batuk Pada Malam Hari - Dr.Herman Avner Cohen melakukan sebuah penelitian untuk mendapatkan pembuktian manfaat madu untuk mengatasi batuk pada malam hari, Penelitian ini dilakukan terhadap 300 anak balita yang berpartisipasi dimana anak-anak ini mengalami batuk pada malam hari, Pembuktian yang didapat gangguan batuk dimalam hari perlahan-lahan hilang bahkan membuat tidur pada malam hari menjadi lebih nyenyak. - See more at: http://terbaru6.blogspot.com/2013/04/manfaat-madu-bagi-kesehatan.html#sthash.BhyRg2ye.dpuf

Sumber: http://terbaru6.blogspot.com/2013/04/manfaat-madu-bagi-kesehatan.html
Konten adalah milik dan hak cipta terbaru6.blogspot.com
Manfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh Manfaat Madu - Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit informasi tentang manfaat madu bagi kesehatan tubuh, tentu saja anda-anda sekalian ada yang sangat jarang mengkonsumsi atau pun menggunakan madu karena anda kurang tau apa manfaat yang dapat dihasilkan oleh madu. ok..dibawah ini saya akan menuliskan artikel tentang Manfaat Madu Bagi kesehatan Tubuh kita dan kegunaan apa aja yang bisa didapatkan. Manfaat Madu Bagi Kesehatan TubuhManfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh Madu sangat baik untuk kesehatan selain itu madu juga banyak digunakan untuk pelengkap bahan kuliner. Bagi anda sekalian yang mempunyai jerawat anda juga dapat menggunakan madu untuk menghilangkan jerawat anda. Madu merupakan cairan yang dihasilkan oleh lebah yang menghisap sari dari bunga, cairan yang dihasilkan lebah ini kental dan berasa manis, madu ini merupakan hasil fragmentasi yang diletakan dalam sel dalam sela-sela dinding sarang tawon. Dibawah ini anda dapat melihat sendiri Manfaat Madu Bagi Kesehatan Tubuh anda dari mengkonsumsi madu : Manfaat Madu Bagi Kesehatan Pencegah terhadap Penyakit Jantung dan Kanker - Polifenol merupakan sejenis antidiosidan yang diperuntukan untuk membantu dalam melindungi sel-sel dari kerusakan akibat dari radikal bebas, dalam hal ini sangat berpengaruh dalam mencegah penyakit Jantung dan kanker ini. Madu memiliki kandungan zat polifenol yang dimana apabila kita mengkonsumsinya maka sangat baik untuk kesehatan kita dan mencegah penyakit berbahaya ini. Memperlancar Sistem Pencernaan - Madu juga diyakini dapat meningkatkan mikroflora dalam usus dalam studi terbaru. Mikroflora sangat berperan penting untuk memperlancar sistem pencernaan didalam tubuh kita. Mengobati luka - Madu juga mengandung zat Hidrogen peroksida, dan ternyata zat ini dapat mengatasi beberapa penyakit kulit contoh luka pada kulit yang diakibatkan karena terbakar. Untuk mengobati luka ini anda hanya cukup mengolesikan madu pada kulit anda yang mengalamu luka bakar, atau pun pada luka lain pada kulit anda. Mengobati jerawat - Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, jenis dari madu Manuka dan Kanuka terbukti efektif untuk mengobati acne vulgaris, Yaitu dimana kondisi kulit yang terjadi atau diakibatkan oleh adanya peradangan atau infeksi pada folikel bagian wajah, punggung ataupun dada. Mengobati gigitan nyamuk - Madu juga mengandung sifat anti peradangan atau anti inflamasi yang berfungsi untuk mengurangi rasa gatal dan iritasi yang diakibat oleh gigitan nyamuk. Gangguan Batuk Pada Malam Hari - Dr.Herman Avner Cohen melakukan sebuah penelitian untuk mendapatkan pembuktian manfaat madu untuk mengatasi batuk pada malam hari, Penelitian ini dilakukan terhadap 300 anak balita yang berpartisipasi dimana anak-anak ini mengalami batuk pada malam hari, Pembuktian yang didapat gangguan batuk dimalam hari perlahan-lahan hilang bahkan membuat tidur pada malam hari menjadi lebih nyenyak. - See more at: http://terbaru6.blogspot.com/2013/04/manfaat-madu-bagi-kesehatan.html#sthash.BhyRg2ye.dpuf

Sumber: http://terbaru6.blogspot.com/2013/04/manfaat-madu-bagi-kesehatan.html
Konten adalah milik dan hak cipta terbaru6.blogspot.com
BAB I
PENDAHULUAN

Kehamilan dengan hipertensi ialah keadaan hipertensi yang diimbas oleh kehamilan. Istilah ini diadopsi oleh “The American College of Obstetrician and Gynecologist” untuk mengganti istilah preeklampsia dan eklampsia. Sindrom ini terdiri atas trias: yaitu hipertensi, proteinuria, dan edema. Hipertensi jenis ini lazim menjangkiti primigravida (kehamilan minggu XX) berusia antara 20-35 tahun yang berasal dari lapisan social ekonomi tingkat bawah, dan menderita malnutrisi. Badan Kesehatan dunia memperkirakan ada 8% (eklamsia) dan 4% (hipertensi) dari 21 kasus penyebab kematian (selain abortus) yang ada.
Seorang wanita hamil boleh dicurigai menderita hipertensi kehamilan, jika yang bersangkutan sering mengeluh pusing, sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri perut bagian atas (ulu hati), nafsu makan lenyap, rasa mual, dan muntah. Tanda yang mudah diperiksa alah pertambahan berat badan secara progresif (. 3kg tiap minggu). Sehingga perlu adanya penyusunan menu dan trik  khusus untuk menanggulangi masalah tersebut seperti Diet Rendah Garam karena nutrisi mempunyai peranan penting dalam upaya pencegahan dan penyembuhan hipertensi maupun komplikasi lain saat kehamilan.
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan sedikit informasi tentang hipertensi dan diet untuk menanggulangi masalah hipertensi. Selain itu makalah ini dapat digunakan sebagai acuan dan refrensi untuk menyusun menu bagi penderita hipertensi khususnya ibu hamil. Sehingga dapat membantu dalam mengatasi masalah nutrisi bagi penderita hipertensi khususnya bagi ibu hamil.







BAB II
PEMBAHASAN

  1. I.                   INFORMASI TENTANG HIPERTENSI
Sampai sekarang penyakit hipertensi dalam kehamilan (HDK) masih merupakan masalah kebidanan yang belum dapat dipecahkan dengan tuntas. HDK adalah salah satu dari trias
penyebab utama kematian ibu di camping perdarahan dan infeksi. Penanganan kasus HDK atau Gestosis atau EPH Gestosis masih tetap merupakan kontroversi karena sampai saat ini etiologi dan patofisiologi penyakit HDK masih belum jelas diketahui, sehingga penanganan yang definitif belum mungkin dijalankan dengan sempurna. Hanya tenninasi kehamilan yang dapat di-
anggap sebagai terapi yang definitif.
HDK adalah komplikasi kehamilan setelah kehamilan 20 minggu yang ditandai dengan timbulnya hipertensi, disertai salah satu dari : edema, proteinuria, atai – edua-duanya. Klasifikasinya sebagai berikut :
  1. HDK sebagai penyulit yang berhubungan langsung dengan kehamilan :
    1. 1)Pre-eklamsia
    2. 2)Eklamsia
    3. HDK sebagai penyulit yang tidak berhubungan langsung dengan kehamilan :
      1. Hipertensi kronik.
      2. Pre-eklamsia/eklamsiapadahipertensikronik/superimposed.
      3. 4.      Transient hypertension.
      4. 5.      HDK yang tidak dapat dikiasifikasikan.

  1. a.      Definisi dan Kriteria
  2. Hipertensi ialah :
a)  Bila tekanan darah sistolik 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik >_ 90 mmHg.
b)  Kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg.
c)  Kenaikan tekanan darah diastolik  15 mmHg. Untuk mengukur tekanan darah yang pertama dilakukan dua kali setelah istirahat duduk 10 menit. Pengukuran tekanan darah ini harus dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali dengan selang waktu 6 jam dan ibu dalam keadaan istirahat.
  1. Pre-eklamsia
Ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan/atau edema akibat kehamilan, setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum 20 minggu bila terjadi penyakit trofoblas.
  1. Eklamsia
ialah timbulnya kejang pada penderita pre-eklamsia yang disusul dengan koma. Kejang ini bukan akibat dari kelainan neurologik. 
  1. Hipertensi kronik
Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang ditemukanpada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, atau hipertensi yang menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.
  1. Superimposed pre-eklamsia/eklamsia
Ialah timbulnya pre-eklamsia atau eklamsia pada hipertensi kronik.
  1. Transient hypertension
lalah hipertensi dalam kehamilan pada wanita yang tekanan darahnya normal sebelum hamil dan tidak mempunyai gejala-gejala hipertensi kronik atau pre-eklamsia atau eklamsia.  Gejala ini akan hilang setelah 10 hari pasca persalinan.
  1. b.      Etiologi
Faktor predisposisi :
1)      Primigravida atau nullipara, terutama pada umur reproduksi ekstrem, yaitu remaja dan umur 35 tahun ke atas.
2)      Multigravida dengan kondisi klinis :
a) Kehamilan ganda dan hidrops fetalis.
b) Penyakit vaskuler termasuk hipertensi esensial kronik dan diabetes mellitus.
c) Penyakit-penyakit ginjal.
3)      Hiperplasentosis : Molahidatidosa,kehamilan ganda, hi drops fetalis, bay i besar, diabetes mellitus.
4)      Riwayat keluarga pernah pre-eklamsia atau eklamsia.
5)      Obesitas dan hidramnion.
6)      Gizi yang kurang dan anemi.
7)      Kasus-kasus dengan kadar asam urat yang tinggi, defisiensi kalsium, defisiensi asam lemak tidak jenuh, kurang antioksidans.

  1. c.       Patogenesis
Belum diketahui dengan pasti. Proses iskemik uteroplasenter menyebabkan vasospasmus arteriole/kapiler secara umum sehingga menimbulkan kelainan patologis pada organ-organ vital.
  1. 1.      Pre-Eklamsia Ringan
Kriteria :
1)      Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan darah sistolik naik > 30 mmHg atau kenaikan tekanan darah diastolik > 15 mmHg tetapi < 160/110 mmHg.
2)      Edema
3)      Proteinuria, setelah kehamilan 20 minggu.
  1. 2.      Pre-Eklamsia Berat
Kriteria :
1)    Tekanan darah 160/110 mmHg.
2)    Proteinuria lebih 5 gram/24 jam atau kualitatif 3+/4+.
3)    Oliguria 500 ml/24 jam.
4)    Nyeri kepala frontal atau gangguan penglihatan.
5)    Nyeri epigastrium.
6)    Edema paru atau sianosis.
7)    Pertumbuhan janin intrauterin yang terlambat (IUFGR).
8)    HELLP syndrome (H = Hemolysis; EL = Elevated Liver enzymes; LP = Low Platelet counts).

  1. 3.      Eklamsia
Eklamsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dan atau koma. Sebelumnya wanita tadi menunjukkan gejala-gejala pre-eklamsia (kejang-kejang timbul bukan akibat kelainan neu- rologik).

  1. 4.      Hipertensi Kronik Dalam Kehamilan
Adanya hipertensi yang persisten oleh sebab apapun juga yang ditemukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau hipertensi persisten setelah 6 minggu pasca persalinan. Diagnosis klinik Diagnosis hipertensi kronik pada kehamilan ditegakkan berdasarkan gejala-gejala sebagai berikut :
a)   Adanya riwayat hipertensi sebelum kehamilan atau didapatkan hipertensi pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
b)   Ditemukan kelainan organik, misalnya : pembesaran jantung, kelainan ginjal, dan sebagainya.
c)   Umur ibu di atas 30 tahun dan umumnya multigravida.
d)   Bila terjadi superimposed preeclampsia, maka didapatkan : tekanan darah sistolik lebih dari 200 mmHg adanya perubahan-perubahan pada pembuluh darah retin berupa eksudasi, perdarahan, dan penyempitan.
e)   Retensi air dan natrium tidak menonjol. Jarang didapatkan edema dan proteinuria.
f)   Hipertensi masih temp didapatkan sampai 6 bulan pasca persalinan.

  1. Komplikasi
Gagal ginjal, gagal jantung, edema paru-paru, kelainan pembekuan darah, perdarahan otak, kematian janin.

  1. II.                UPAYA PENANGGULANGAN

  1. A.    DIET RENDAH GARAM
    1. a.      Pengertian
Yang dimaksud dengan garam dalam Diet Rendah Garam adalah garam natrium seperti yang terdapat ddi dalm garam dapur (NaCl), soda kue (NaHCO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono sodium glutamate). Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular tubuh yang mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam tubuh, serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih banyak natrium daripada yang dibutuhkan tubuh. Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi, sehingga terdapat keseimbangan.
            Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari (ekuivalen dengan 2400 mg)
            Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida, dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, sehingga menyebabkan edema atau asites, dan hipertensi. Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu, dekomsio kordis, toksemia pada kehamilan dan hipertensi esensial dapat menyebabkan gejala edema atau asites, dan hipertensi. Dalam keadaan demikian asupan garam natrium perlu dibatasi.

  1. b.      Tujuan Diet
Tujuan Diet  Garam Rendah adalah membantu menghilangkan retensi  garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi

  1. c.       Syarat Diet Rendah Garam:
  2. Cukup energi, protein, mineral dan vitamin.
  3. Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit.
  4. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi garam atau air dan hipertensi.

  1. d.      Macam Diet dan Indikasi Pemberian
Diet Garam rendah diberikan kepada pasien denan edema, asites atau hipertensi seperti yang terjadi pada penyakit dekompensasio kordis, serosis hati, penyakit ginjal tertentu, toxemia pada kehamilan, dan hipertensi esensial. Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi. Sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan berbagai Diet Rendah Garam.
a)      Diet Rendah Garam I (200-400 mg Na)
Diet Rendah Garam I diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan Hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur . Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya misalnya   daun seledri (96 mg/100 gr bahan makanan), pisang (18 gr bahan makanan).
b)     Diet Rendah Garam II (600-800 mg Na)
Diet rendah garam II diberikan kepada pasien dengan edema, acites, dan hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam I. Pada pengolahan makananya boleh menggunakan setengah sendok teh garam dapur (2gr).  Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya, misalnya roti bakar (700 mg/100gr  bahan makanan), susu asam bubuk (600 mg/ 100 gr bahan makanan), biskuit  (500mg/100gr bahan makanan), kue-kue (250mg/100gr bahan makanan), roti cokelat (500mg/100gr bahan makanan), ayam (100mg/100gr bahan makannan), daging bebek (200mg/100gr bahan makana), putih telur bebek( 228mg/100gr), susu skim bubuk (470mg/100gr bahan makanan).
c)      Diet Rendah Garam III (1000-1200 mg Na)
Diet rendah garam III diberikan kepada pasien dengan edema dan hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari samadengan diet rendah garam I. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan I sdt (4gr) garam dapur. Contoh pengaturan makanannya; keju  (1200 mg/100gr makanan), sosis (1000 mg/ 100gr bahan makanan), lemak babi (1500 mg/100 gr bahan makanan), garam (38758 mg/100 gr bahan makanan).

  1. e.       Bahan Makanan Sehari
Bahan Makanan
Berat(gr)
Takaran
Beras
Daging
Telur Ayam
Tempe
Kacang Hijau
Sayuran
Buah
Minyak
Gula Pasir
300
100
50
100
25
200
200
25
25
5 gls nasi
2 ptg sdg
1 butir
4 ptg sdg
2 ½ sdm
2 gelas
2 ptg sdg papaya
2 ½ sdm
2 ½ sdm

  1. f.       Nilai Gizi
Energi                    2230 kkal
Protein                   75 gr
Lemak                   53 gr
Karbohidrat           365 gr
Kalsium                 500 mg
Besi                       24 mg
Tiamin                   1,2 mg
Vitamin                 87mg
Natrium                 305 mg

  1. g.      Pembagian Bahan Makanan Sehari
  2. 1.      Pagi
Beras 70 gr                  1 gelas nasi
Telur 50 gr                   1 btr
Sayuran 50 gr              ½ gelas
Minyak 5 gr                 ½ sdm
Gula Pasir 10 gr          1 sdm
  1. 2.      Pukul 10.00
Kacang hijau 25 gr      2 ½ sdm
Gula Pasir 15 gr          1 ½ sdm
  1. 3.      Siang dan Sore
Beras 140 gr                2 gelas nasi
Daging 50 gr               1 potong sedang
Tempe50 gr                2 potong sedang
Sayuran 75 gr              ¾ gelas
Buah 100gr                 1 potong sedang papaya
Minyak 10 gr               1 sdm

  1. h.      Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Sunber karbohidrat

Beras, kentang, singkong, terigu, tapioca, hongkue, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut diatas tanpa garam dapur dan soda seperti : macaroni, mie, bihun, roti, biskuit, kue kering.

Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur, baking powder dan soda.


Sumber protein hewani,

Daging dan ikan maksimal 100 gr sehari, telur maksimal 1 butir sehari.

Otak, dinjal, lidah, sardine, daging, ikan, susu, dan telur yang diawetkan dengan garam dapur seperti daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, keju, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin dan telur pindang.

Sumber protein nabati.

Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam dapur.

Keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan matrium.

Sayuran.

Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoate.

Sayuran yang dimasak dan diawetkan dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan dan acar.

Buah-buahan.

Semua buah-buahan segar, buah yang diawet tanpa garam dapur dan natrium benzoate.

Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti buah dalam kaleng.

Lemak.

Minyak goring, margarine dan mentega tanpa garam.

Margarine dan mentega biasa.

Minuman.

The dan kopi.

Minuman ringan.

Bumbu.
Semua bumbu-bumbu kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium. Garam dapur sesuai ketentuan untuk diet rendah garam II dan III

Garam dapur untuk diet rendah garam I, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu yang mengandung garam dapur seperti kecap, terasi, magi, tomato kecap,petis, tauco.

  1. i.        Contoh Menu Sehari
Pagi                       Nasi
Telur dadar
Tumis kacang panjang

Pukul 10.00          Bubur kacang hijau

Siang                     Nasi
Ikan acar kuning
Tahu bacem
Sayur lodeh
Papaya

Malam                  Nasi
Daging pesmol
Keripiktempe
Cah sayuran
Pisang

  1. B.     DIET PREEKLAMSI
    1. a.      Gambaran umum
Preeklamsia murupakan sindrom yang terjadi pada saat kehamilan masuk pada minggu ke-20 dengan tanda dan gejala seperti hipertensi, proteinuria, kenaikan berat badan yang cepat karena edema, mudah timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung, oligouria, gelisan dan kesadaran menurun. Cirri khas diet ini adalah memperhatikan asupan garam dan protein.

  1. b.      Tujuan Diet :
    1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
    2. Muncapai dan mempertahankan tekanan darah normal
    3. Mencegah atau mengurangi retensi garam atau air
    4. Mencapai keseimbangan nitrogen
    5. Menjaga agar penambahan berat badab tidak melebihi normal
    6. Mengurangi atau mencegah timbulnya factor risiko lain  atau penyakit baru pada saat kehamilan atau setelah melahirkan

  1. c.       Syarat Diet :
    1. Energi dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan. Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.
    2. Garam diberikan rendah sesuai dengan berat ringannya retensi garam atau air. Penambahan berat badan diusahakan dibawah 3 kg/bulan atau dibawah 1 kg/minggu.
    3. Protein tinggi (1 ½ – 2 gr/kg berat badan).
    4. Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan lemak tidak jenuh ganda.
    5. Vitamin cukup, vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebingg tinggi.
    6. Mineral cukup terutama kalium dan kalsium.
    7. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
    8. Cairan diberikan 2500 ml sehari. Pada keadaan oligouria, cairan dibatasi dan disesuaikan dengan cairan yang keluar melalui urine, muntah, keringat, dan pernapasan.

  1. d.      Macam Diet dan Indikasi Pemberian
    1. 1.      Diet Preeklamsi I
      Diet preeklamsi I diberikan pada pasien dengan preeklamsi berat. Makanan diberikkan dalam bentuk cair, yang terdiri dari susu dan sari buah. Jumlah cairan diberikan paling sedikit 1500 ml sehari per oral, dan kekurangan diberikan secara parenteral. Makanan ini kurang energy dan zat gizi, karena itu hanya diberikan selama 1-2 hari.
  1. 2.      Diet Preeklamsi II
      Diet preeklamsi II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet preeklamsi I atau kepada pasien preeklamsia yang penyakitnya tidak begitu berat. Makanan berbentuk saring atau lunak dan diberikan sebagai diet rendahgaramI.makanan ini cukup energy dan gizi lainnya.
  1. 3.      Diet Preeklamsi III
Diet preeklamsi III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet preeklamsi II atau kepada pasien dengan preeklamsi ringan. Makanan ini mengandung protein tinggi dan garam rendah, diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan iini cukup semua zat gizi. Jumlah energy harus disesuaikan dengan kenaikan berat badan yang boleh lebih dari 1 kg setiap bulan.

  1. e.       Bahan Makanan Sehari

Bahan Makanan
Diet Preeklamsia I
Diet Preeklamsia II
Diet Preeklamsia III
Berat (gr)
urt
Berat (gr)
urt
Berat (gr)
Urt
Beras
Telur
Daging
Tempe
Sayuran
Sari buah/
buah

Gula pasir
Minyak
nabati
Susu Bubuk
-
-
-
-
-
1000


80
-

75
-
-
-
-
-
15


8 sdm
-

15 sdm
150
50
100
50
200
400


30
15

25
3 gls tim
1 butir
2 ptg sdg
2 ptg sdg
2 gls
4 ptg sdg
pepaya

3 sdm
1 ½ sdm

5 sdm
200
50
100
100
200
400


30
25

50
4 gls tim
1 butir
2ptg sdg
4 ptg sdg
2 gls
4 ptg sdg
Papaya

3 sdm
2 ½ sdm

10 sdm
Susu khusus ibu hamil bila diberikan susu biasa energi hanya sebagian yang terpenuhi.  


  1. f.       Nilai gizi

Diet   Preeklamsia I
Diet Preeklamsia II
Diet Preeklamsia III
Energi (kkal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat
(gram)
Kalsium
(gram)
Besi (gram)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin C (mg)
Natrium (mg)
1032
20
19
211

600

6,9
750
0,5
2,46
228
1604
56
44
261

500

17,3
2796
0,8
212
248

2128
80
63
305

800

24,2
3035
1
213
403


  1. g.      Pembagian Bahan Makanan Sehari
  2. 1.      Diet Preeklamsia I
Pukul 06.00                       teh                   1 gelas

Pukul 08.00                       sari tomat        1 gelas
                                          susu                 1 gelas

Pukul 10.00                       sari jeruk          1 gelas

Pukul 13.00                       sari alpukat      1 gelas
                                          susu                 1 gelas

Pukul 16.00                       sari tomat        1 gelas
                                          Susu                1 gelas

Pukul 18.00                       sari papaya      1 gelas
                                          sari jeruk          1 gelas

Pukul 20.00                       teh                   1 gelas
                                          Susu                1 gelas

  1. 2.      Diet preeklamsia II & III
Waktu
Bahan Makanan
Diet Preeklamsi II
Diet Preeklamsi III
Berat (g)
urt
Berat (g)
urt
Pagi
Beras
Telur ayam
Sayuran
Minyak
Susu bubuk
Gula pasir
50
50
50
5
25
10
1 gls tim
1 btr
½ gelas
½ sdm
5 sdm
1 sdm
50
50
50
5
25
10
1 gls tim
1 btr
½ gelas
½ sdm
5 sdm
1 sdm
10.00
Buah

Gula pasir
100

10
1ptg 
papaya
1 sdm
100

10
1ptg
papaya
1 sdm
Siang






Beras
Daging
Tahu
Sayur
Buah

Minyak
50
50
50
75
100

5
1 gls tim
1 ptg sdg
½ bh bsr
¾ gelas
1ptg
papaya
½ sdm
75
50
100
75
100

10
1 ½ gls tim
1 ptg sdg
1 bh bsr
¾ gelas
1 ptg sdg
papaya
1 sdm

16.00

Buah

Gula Pasir
Susu bubuk


100

10
-


1 ptg
pepaya
1 sdm
-

100

10
25


Ptg
pepaya
1 sdm
5 sdm

Malam
Beras
Ikan
Tempe
Sayuran
Buah

Minyak
50
50
25
75
100

5
1 gls tim
1ptg sdg
1 ptg sdg
¾ gls
1ptg
pepaya
½ sdm
75
50
50
75
100

10
1 ½ gls tim
1 ptg sdg
2 ptg sdg
¾ gls
1 ptg sdg
papaya
1 sdm


  1. h.      Contoh Menu Sehari
Diet Preeklamsi II
Pagi                    Nasi Tim
Telur Ceplok
Tumis kacang panjang taoge
Susu

Pukul 10.00        Selada buah

Siang                  Nasi Tim
Daging bumbu terik
Tempebacem
Pisang

Pukul 16.00        Jeruk

Malam                Nasi tim
Ikan bumbu kuning
Gadon tahu
Jeruk
Teh










BAB III
PENUTUP

  1. Hipertensi, preeklamsi dan eklamsi termasuk salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu hamil diIndonesia.
  2. Nutrisi (gizi) memegang peranan penting dalam upaya pencegahan dan penyembuhan penyakit. Sehingga untuk masalah Hipertensi dan komplikasi kehamilan yang lain perlu adanya pengaturan dan penyusunan menu yang baik (baik kualitas maupun kuantitasnya).
  3. Diet Rendah Garam (garam Na) sangat penting bagi penderita Hipertensi khususnya bagi ibu hamil.





















DAFTAR PUSTAKA

Almastar, Sunita. Penuntun Diet. 2006.Jakarta : Gramedia.
Arisman. Gizi dalam Daur Kehidupan. 2007.Jakarta : EGC
Francin Paath, Erna, dkk. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. 2005.Jakarta: EGC
www. cermindunia.com/edisi khusus 80/1992. Selasa, 31 Maret 2008. 19.00 WIB
http://www.balita-anda.com. Selasa, 31 Maret 2008. 19.00 WIB

Tinggalkan Balasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar